Dosen Prodi Biologi UNSUT Gelar Pelatihan Ecoenzim Bersama Masyarakat Desa Pelawad Serang Banten

- Jumat, 27 Januari 2023 | 22:57 WIB
Potret Mahasiswa, Dosen, dan Masyarakat yang Mengikuti Kegiatan Pelatihan Ecoenzim  (Istimewa)
Potret Mahasiswa, Dosen, dan Masyarakat yang Mengikuti Kegiatan Pelatihan Ecoenzim (Istimewa)

INFOREDAKSI - Program Studi Biologi Universitas Sutomo memberikan pelatihan Ecoenzim kepada masyarakat Desa Pelawad Kecamatan Ciruas, Kabupaten Serang Banten, pada hari Sabtu, tanggal 3 Desember 2022.

Pelatihan ini diadakan mengingat kasus timbulan sampah di kota Serang cukup tinggi, berdasarkan data pada tahun 2021, yang dilansir dari detik.com dengan judul 'Sampah Kota Serang Sehari 800 Ton, Kok Masih Mau Tampung Punya Tangsel?'.

Serang merupakan kota dengan timbulan sampah kurang lebih 1.652 kubik per hari atau 800 ton per hari, maka dari itu perlu adanya solusi alternatif dalam pengelolaan sampah agar tidak menumpuk dan menimbulkan masalah lainnya.

Baca Juga: Masyarakat Padarincang Kembali Gelar Istighosah Menolak Pendirian Gheotermal, Berikut Beberapa Catatannya!

Menurut Iik Nurul Fatimah, Selaku Ketua Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Program Studi Biologi Universitas Sutomo menjelaskan, penanggulangan sampah ini menjadi masalah semua orang, tidak hanya diberatkan kepada pemerintah. Tetapi, masyarakat juga perlu punya tanggung jawab dalam pengelolaan sampah yang bijak. Salah satunya adalah menjadikan sampah domestik menjadi sesuatu yang lebih berguna, misalnya kompos, ecoenzim atau kerajinan tangan untuk sampah non organik. 

“Pelatihan Ecoenzim ini bertujuan untuk memberikan solusi alternatif terhadap penanggulan sampah. Apalagi timbulan sampah terbesar berasal dari sampah domestik. Maka dari itu, diperlukan perubahan pengelolaan sampah dari rumah. Hal ini diwujudkan dengan menjadikan sampah organic menjadi ecoenzim” ungkapnya.

Baca Juga: Inspiratif, Anak Muda Banten Gelar Pameran Seni Visual Dengan Tema GoodMood

Lebih lanjut, Iik Nurul Fatimah menjelaskan, kegiatan ini tidak hanya memberikan worshop pembuatan ecoenzim, pada dosen yang terlibat, kegiatan pengabdian pada masyarakat ini juga secara langsung memberikan wawasan mengenai sampah dan pengelolaannya. Diharapkan adanya diskusi yang bersifat dua arah dari para narasumber kepada masyarakat. Sehingga tidak hanya pembuatan ecoenzim yang mudah dipahami, namun lebih dari itu masyarakat memahami betul pentingnya pengelolaan sampah di lingkungan.

“Sampah bisa dirubah menjadi yang ekonomis, seperti mengubah sampah nonorganik menjadi barang yang lain yang tepat guna. Sampah organik menjadi ecoenzim, yang bisa dijadikan pengganti sabun cuci. Selain pengelolaan sampah yang lebih baik, sabun cuci yang semula harus dibeli bisa dikurangi dengan menggunakan ecoenzim ini” tegasnya.

Ikhsan Gatot Aji Prasetio, dosen Biologi sekaligus narasumber pada kegiatan tersebut menegaskan, jika ecoenzim memiliki beberapa manfaat seperti sebagai pupuk bagi tanaman, dapat dijadikan pembersih serba guna, mampu mengusir hama pada tanaman, dan sebagai pelestari lingkungan karena ecoenzim mampu menetralisir polutan yang mencemari lingkungan.

"Berdasarkan manfaat dari ecoenzim yang begitu banyak, maka potensi pemanfaatan limbah rumah tangga sangatlah perlu diketahui oleh masyarakat. Pola pemanfaatan ini sesuai dengan paradigma baru pengelolaan sampah, sehingga sampah organik yang dihasilkan dari rumah tangga dapat berkurang dan ditangani hingga dimanfaatkan kembali. Upaya sosialisasi pemanfaatan ini perlu dilakukan agar menjadi salah satu solusi permasalah sampah yang ada di kota Serang," imbuhnya.

Baca Juga: Geram Dengan Adanya Perusakan di Hutan Lindung Gunung Nagasari, Lingkar Warga Gunung Nagasari Lakukan Protes

Husnul Amalia, yang merupakan dosen Biologi sekaligus narasumber kedua pada kegiatan tersebut menerangkan, jika pengelolaan sampah yang benar tentunya akan mendatangkan nilai ekonomis juga pada pelakunya.

“Selain ecoenzim, sampah organik juga bisa dijadikan kompos, kompos juga memiliki nilai ekonomi, bisa menyuburkan tanaman, dan juga menanggulangi sampah” tutupnya.

Halaman:

Editor: Syahrul Munir

Tags

Artikel Terkait

Terkini

HUT ke 36, Pemuda Tani Indonesia Gelar Berbagai Kegiatan

Selasa, 29 November 2022 | 15:27 WIB

Terpopuler

X